Babi batang besar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 April 2013 11.31 oleh Wie146 (bicara | kontrib) (chg illust)
Babi batang
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Arctonyx

Cuvier, 1825
Spesies:
A. collaris
Nama binomial
Arctonyx collaris
Cuvier, 1825[2]
Agihan babi batang di dunia

Babi batang (Arctonyx collaris) adalah sejenis mamalia kecil dari suku Mustelidae yang menyebar luas di Asia Tengah dan Tenggara. Dalam bahasa Inggris, hewan ini disebut sebagai Hog Badger.

Pengenalan

Sejenis biul yang berukuran besar, panjang kepala dan badan 650-1040 mm; sementara ekornya antara 120-170 mm. Moncongnya serupa babi, namun cakarnya panjang dan melengkung seperti beruang. Tubuh agak gemuk, tertutupi rambut berwarna kekuningan, keabu-abuan, atau kehitaman; dengan pita putih lebar di atas dahi hingga ujung moncong, dan di masing-masing pipi. Tenggorokan dan tepi luar telinga berwarna putih. Sisi bawah tubuh biasanya lebih pucat. Berat tubuhnya sekitar 7–14 kg (15–31 pon).[3][4]

Ekologi dan perilaku

Babi batang aktif di siang hari (diurnal) dan tak begitu takut dengan kehadiran manusia[5]. Catatan lain menyebutkan bahwa babi batang adalah hewan nokturnal dan terestrial (aktif di atas tanah); tidur selama siang hari di celah bebatuan atau di lubang tanah yang dibuatnya sendiri, dan baru aktif di senja hari menggali tanah dengan cakar dan moncongnya untuk mencari makanan[3]. Meskipun demikian, analisis terhadap foto-foto hasil kamera jebakan di Burma memperlihatkan bahwa tidak ada puncak aktivitas hewan ini baik di siang maupun malam hari[6].

Babi batang acap dijumpai di hutan pegunungan hingga ketinggian 3.500 m dpl; memakan aneka makanan (omnivora) seperti umbi-umbian, akar-akaran, cacing tanah, serangga, dan aneka binatang kecil[3]. Di Sumatera, babi batang terutama didapati di pegunungan di atas elevasi 2.000 m (6.600 ft), dengan satu catatan pada ketinggian 700 m (2.300 ft).[1]

Anak jenis dan agihan

Arctonyx collaris memiliki beberapa anak jenis, di antaranya[7]:

  • Babi batang himalaya A. c. collaris (Cuvier, 1825) – menyebar terbatas di Himalaya Timur;[8]
  • Babi batang utara A. c. albogularis (Blyth, 1853) – menyebar di wilayah selatan Tiongkok, ke utara hingga Shensi;[8]
  • Babi batang tiongkok A. c. leucolaemus (Milne-Edwards, 1867) – menyebar di wilayah utara Tiongkok, mulai dari Kansu selatan hingga ke Chihli;[8]
  • Babi batang sumatera A. c. hoevenii (Hubrecht, 1891) – endemik Sumatera;[9]
  • Babi batang indocina A. c. dictator (Thomas, 1910) – menyebar di Thailand selatan dan Indocina;[8]
  • Babi batang Burma A. c. consul (Pocock, 1940) – menyebar mulai dari Assam hingga ke wilayah Burma.[8]

Konservasi

Menurut badan konservasi dunia IUCN, babi batang digolongkan ke dalam status Hampir Terancam (NT, Near Threathened) karena kecenderungan populasinya yang terus menurun, meskipun secara global penurunan itu masih dianggap belum terlalu mengancam (yakni masih <30% dalam 3 generasi) pada saat ini. Meskipun hewan ini menyebar luas, namun di beberapa wilayah sebarannya (Laos, Vietnam, Cina tenggara dan mungkin pula Burma) populasinya sangat terancam oleh perburuan.[1]

Catatan kaki

  1. ^ a b c Timmins, R.J., Long, B., Duckworth, J.W., Wang Ying-Xiang and Than Zaw (2008). "Arctonyx collaris". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.2. International Union for Conservation of Nature. 
  2. ^ Geoffroy (-Saint Hilaire), E. & G. Cuvier 1825. Histoire naturelle des mammiferes ... liv. 51. Paris.
  3. ^ a b c Lekagul, B, & J.A. McNeely. 1977. Mammals of Thailand. Sahankarnbhat, Bangkok. Pp. 545-547
  4. ^ Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, & S.N. Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam. The Sabah Society, Wildlife Conservation Society dan World Wildlife Fund Malaysia. Hal. 364
  5. ^ Duckworth, J.W., R.E. Salter, and K. Khounbline. 1999. Wildlife in Lao PDR: 1999 Status Report. IUCN, Vientiane, Laos.
  6. ^ Than Zaw, Saw Htun, Saw Htoo Tha Po, Myint Maung, Lynam, A. J., Kyaw Thinn Latt and J.W. Duckworth. 2008. Status and distribution of small carnivores in Myanmar. Small Carnivore Conservation 38: 2–28.
  7. ^ Wozencraft, W. C. (2005-11-16). Wilson, D. E., and Reeder, D. M. (eds), ed. Mammal Species of the World (edisi ke-3rd edition). Johns Hopkins University Press. ISBN 0-8018-8221-4. 
  8. ^ a b c d e Ellerman, J.R. & T.C.S. Morrison-Scott. 1966. Checklist of Palaearctic and Indian mammals 1758 to 1946. Second edition. British Museum of Natural History, London. Pages 274–275.
  9. ^ Corbet, G.B. & J.E. Hill. 1992. The Mammals of the Indomalayan Region: a systematic review. Nat. Hist. Mus. Publ. and Oxford Univ. Press. P. 199

Pranala luar