Ayub 31

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ayub 31
Kitab Ayub lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab Ayub
KategoriKetuvim
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
18

Ayub 31 (disingkat Ayb 31) adalah bagian dari Kitab Ayub di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini menceritakan riwayat Ayub, seorang yang saleh, dan pencobaan yang dialaminya.[1][2]

Teks[sunting | sunting sumber]

  • Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
  • Pasal ini terdiri dari 40 ayat.
  • Merupakan babak ketiga percakapan antara Ayub dengan ketiga sahabatnya, yang dicatat dalam pasal 22 sampai 31.
  • Berisi jawaban Ayub atas perkataan ketiga Bildad, orang Suah, mengenai pencobaan yang dialami Ayub dan akhir pembicaraan.
  • Di bagian ini Ayub meninjau integritas rohaninya yang teguh, kesetiaannya pada Allah dan jalan-jalan-Nya, serta kebaikannya kepada orang lain.
    • 1) Pernyataan Ayub mengenai karya penebusan Allah di dalam dirinya mencakup semua aspek kehidupan. Ayub berbicara tentang ketidaksalahannya dalam hal dosa yang dilakukan di dalam hati, termasuk nafsu seksual dan pikiran kotor (ayat Ayub 31:1-4), berdusta dan berbohong untuk memperoleh untung (ayat Ayub 31:5-8), dan ketidaksetiaan dalam perkawinan (ayat Ayub 31:9-12). Dia menyatakan perlakuannya yang adil terhadap anak buahnya (ayat Ayub 31:13-15) dan perhatiannya terhadap yang miskin dan melarat (ayat Ayub 31:16-23). Ia bersikeras bahwa dirinya bebas dari keserakahan (ayat Ayub 31:24-25), penyembahan berhala (ayat Ayub 31:26-28), balas dendam (ayat Ayub 31:29-32), dan kemunafikan (ayat Ayub 31:33-34).
    • 2) Tabiat moral dan kemurnian hati dan hidup yang diuraikan di sini merupakan contoh yang baik bagi setiap orang percaya. Hidup saleh yang dijalankan Ayub pada zaman pra-perjanjian baru dapat dialami dengan berkelimpahan oleh semua orang percaya di dalam Kristus, melalui kuasa penyelamatan dari kematian dan kebangkitan-Nya (Rom 8:1-17; Gal 2:20).[3]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Pembuktian kesalehan Ayub[sunting | sunting sumber]

Untuk membuktikan bahwa ia tak bersalah, Ayub menyatakan bersedia menerima penghukuman Allah apabila ia melakukan hal-hal yang dituduhkan oleh sahabat-sahabatnya. Ayub menyebut Allah sebagai saksinya (lihat ayat 4) dan menyampaikan daftar perbuatan yang dituduhkan dengan konsekuensinya dalam format yang berulang.

Jikalau... maka biarlah... ayat
...langkahku menyimpang dari jalan,
dan hatiku menuruti pandangan mataku,
dan noda melekat pada tanganku
...apa yang kutabur, dimakan orang lain,
dan ...tercabut apa yang tumbuh bagiku.
31:7-8
...hatiku tertarik kepada perempuan, dan aku menghadang di pintu sesamaku, ...isteriku menggiling bagi orang lain, dan ...orang-orang lain meniduri dia. 31:9-12
...aku mengabaikan hak budakku laki-laki atau perempuan, ketika mereka beperkara dengan aku,
...aku pernah menolak keinginan orang-orang kecil,
menyebabkan mata seorang janda menjadi pudar,
atau memakan makananku seorang diri,
sedang anak yatim tidak turut memakannya
...aku melihat orang mati karena tidak ada pakaian, atau orang miskin yang tidak mempunyai selimut,
dan pinggangnya tidak meminta berkat bagiku,
dan tidak dipanaskannya tubuhnya dengan kulit bulu dombaku;
...aku mengangkat tanganku melawan anak yatim,
karena di pintu gerbang aku melihat ada yang membantu aku,
...tulang belikatku lepas dari bahuku,
dan lenganku dipatahkan dari persendiannya.
31:13-23
...aku menaruh kepercayaan kepada emas,
dan berkata kepada kencana: Engkaulah kepercayaanku;
...aku bersukacita, karena kekayaanku besar dan karena
tanganku memperoleh harta benda yang berlimpah-limpah;
...aku pernah memandang matahari, ketika ia bersinar, dan
bulan, yang beredar dengan indahnya,
sehingga diam-diam hatiku terpikat, dan menyampaikan kecupan tangan kepadanya,
maka hal itu juga menjadi kejahatan yang patut dihukum oleh hakim,
karena Allah yang di atas telah kuingkari.
...orang-orang di kemahku mengatakan: Siapa yang tidak kenyang dengan lauknya?
...aku menutupi pelanggaranku seperti manusia dengan menyembunyikan kesalahanku dalam hatiku,
karena aku takuti khalayak ramai dan penghinaan kaum keluarga mengagetkan aku,
sehingga aku berdiam diri dan tidak keluar dari pintu!
...ladangku berteriak karena aku dan alur bajaknya menangis bersama-sama,
...aku memakan habis hasilnya dengan tidak membayar, dan menyusahkan pemilik-pemiliknya,
...maka biarlah bukan gandum yang tumbuh, tetapi onak, dan bukan jelai, tetapi lalang. 31:24-40

Ayat 4[sunting | sunting sumber]

"Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku?"[4]

Ayat 40[sunting | sunting sumber]

a[sunting | sunting sumber]

"Maka biarlah bukan gandum yang tumbuh, tetapi onak, dan bukan jelai, tetapi lalang."

b[sunting | sunting sumber]

Sekianlah kata-kata Ayub.[5]
Bahasa Ibrani: תמו דברי איוב׃ פ
Transliterasi Ibrani: ta·mu dib·re i·yob. (p)

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  2. ^ (Indonesia) WS Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, sastra dan nubuatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.
  3. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  4. ^ Ayub 31:4
  5. ^ Ayub 31:40

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]