Ayam kukuak balenggek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ayam kukuak balenggek atau kokok balenggek adalah ayam lokal di Sumatera Barat, yang berasal dari Kecamatan Payung Sakaki dan Tigo Lurah ( antara lain; Supayang, Sirukam, Simanau, Simiso Batu Bajanjang, Garabak Data, Rangkiang, Muaro dan Rangkiang Luluih), Kabupaten Solok.[1][2][3]

Kelebihan ayam kukuak balenggek[sunting | sunting sumber]

Masyarakat Minang biasa meyebut ayam kukuak belenggek dengan sebutan balenggek yang berarti irama yang bertingkat, atau baindiak menurut dialek setempat.[2] Hal ini karena kokok ayam jantan kukuak balenggek memiliki irama yang bertingkat mulai dari 3 lenggak hingga 12 lenggek.[2] Bahkan ada yang mampu berkokok hingga 19 lenggek.[2] Pada ayam kukuak balenggek suara atau kokoknya terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian depan, tengah dan akhir atau lenggek kokok.[2] Dibandingkan dengan ayam jago biasa hanya memiliki kokok yang terdiri atas 4 suku kata dan suku kata yang terakhir lebih panjang dari tiga suku kata sebelumnya.[2] Seperti: “ku.. ku.. ku.. kuuuuuuuuuu….”.[2] Tetapi, pada ayam balenggek, kokoknya terdiri atas 6 – 15 suku kata, tergantung faktor genetis dan program pelatihan.[2] Seperti:

  • 6 suku kata: ku..ku..kuuuuuuuu..ku.. ku.. ku..[2]
  • 7 suku kata: ku..ku..kuuuuuuuu..ku.. ku.. ku.. ku..[2]
  • 8 suku kata: ku..ku..kuuuuuuuu..ku.. ku.. ku.. ku.. ku..[2]
  • dan seterusnya.[2]

Deskripsi[sunting | sunting sumber]

Jumlah lenggek sering digunakan untuk menyebutkan kedudukan ayam balenggek di mata penggemarnya.[4] Misalnya ada yang disebut balenggek 3, itu berarti ayam balenggek yang memiliki 3 lenggek.[2] Jadi kokoknya terdiri atas 6 suku kata, yaitu 3 suku kata awal dan 3 lenggek.[2] Balenggek 4 berarti memiliki 4 lenggek, dan seterusnya.[2] Semakin banyak tingkatannya, maka semakin bagus dan akan semakin mahal harganya.[2] Pada usia 6 bulan, ayam kukuak balenggek jantan memiliki bobot badan 1,6 hingga 2,2 kg, dengan bentuk badan yang proporsional, mata bercahaya dan selalu waspada, lincah dan kuat.[2] Selain itu ada jua ciri tertentu dari ayam belenggek yang memiliki kualitas bagus atau disebut dengan katuranggan ayam balenggek.[2] Misalnya, bentuk sisik pada kaki, jumlah bulu sayap, kondisi pernafasan, panjang jari kaki, warna bulu, bentuk jengger dan pial, serta bentuk badannya.[2] Istilah berdasarkan warna bulu dan bagian tubuh.[2]

Julukan pada ayam kukuak balenggek[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah delapan nama atau julukan yang kerap dilekatkan pada ayam kukuak balenggek:

  1. Tadung: kaki, paruh, dan mata berwarna hitam.[2]
  2. Pileh: kaki, paruh dan mata berwarna putih.[2]
  3. Jalak: kaki, paruh dan mata berwarna kuning.[2]
  4. Kurik: kaki, paruh dan mata berwarna lurik.[2]
  5. Putih: seluruh bulu berwarna putih.[2]
  6. Kanso: seluruh bulu berwarna abu-abu.[2]
  7. Biring: kaki, paruh dan mata berwarna merah.[2]
  8. Kinantan: kaki, paruh, mata dan seluruh bulu berwarna putih.[2]

Penyebaran[sunting | sunting sumber]

Ayam kukuak balenggek ini telah mendunia karena pada tahun 1981 seorang insinyur Belanda membawa sepasang ayam ini ke negara Belanda, karena dia terkesan dengan suaranya yang merdu dan indah.[5] Pada tahun 1994 seorang pejabat memberikan cindera mata kepada Pangeran akishinonomiya Fumihito dari Jepang, dia sangat terkesan sekali dengan keanggunan ayam ini sehingga dia memerintahkan beberapa materinya harus memiliki ayam ini.[5]

Jenis ayam kukuak balenggek[sunting | sunting sumber]

Jenis ayam kukuak balenggek:

  1. ayam kinantan, yang kaki, paruh, mata dan bulunya berwarna putih.[2]
  2. ayam biring kaki, paruh dan mata berwarna merah.[2]
  3. ayam kanso, bulunya berwarna abu-abu.[2]
  4. ayam kuriak, kaki, paruh dan mata berwarna belang.[2]
  5. ayam putih bulu seluruhnya berwarna putih.[2]
  6. ayam tadung kaki, paruh dan mata berwarna hitam.[2]
  7. ayam pileh, kaki, paruh dan mata berwarna putih, dan kalau jalak, kaki, paruh dan mata berwarna kuning.[2]

Makanan dan Maskot kabupaten Solok[sunting | sunting sumber]

Untuk perawatan, balenggek ini diberikan makanan-makanan khusus, seperti tomat, madu, jeruk, cabai rawit, jahe, dan padi halus. Makanan itu diberikan sekali 15 hari setelah dimandikan.[5] Makanan itu juga tidak diberikan sekaligus tetapi bertahap dan memiliki kadar tertentu.[5] Sejak tahun 1996, Pemerintah kabupaten Solok menjadikan hewan unggas langka ini sebagai maskot Kabupaten Solok. Hal ini dapat dilihat dari tugu ayam kukuak balenggek yang ada tepat di depan Kantor Bupati Solok.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "4 Ayam Termahal Asli Indonesia, Harganya Rp 40 Juta per Ekor". Liputan 6. Diakses tanggal 14 Mei 2014. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai "Mengenal ayam kukuak balenggek dari Ranah Minang". Klub Burung. Diakses tanggal 14 Mei 2014. 
  3. ^ "ayam kukuak balenggek". Antara News. Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  4. ^ "Ayam Kukuak Balenggek, Ternak Khas Kabupaten Solok". Sumbar Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-14. Diakses tanggal 14 Mei 2014. 
  5. ^ a b c d e "Kiat Peternak Ayam Kukuak Balenggek Atasi Flu Burung". Padang Ekspres. Diakses tanggal 14 Mei 2014.