Antiinflamasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Antiinflamasi atau antiradang adalah sifat (misalnya sifat suatu obat atau makanan) yang mengurangi radang (inflamasi). Antiradang juga memberikan efek analgesik dan antipiretik serta anti penyakit-penyakit di sistem saraf pusat lainnya seperti migrain. Dalam beberapa kelompok, antiradang juga digunakan untuk penyakit alergi termasuk asma. Kelompok-kelompok bagian obat ini adalah obat antiinflamasi nonsteroid yang termasuk banyak obat seperti (aspirin (asam asetilsalisilat), ibuprofen, asam mefenamat, diklofenak, dan naproksen),[1] kortikosteroid yang termasuk banyak obat seperti flutikason, beklometason, prednisolon, prednison, mometason, deksametason, klobetasol, betametason, dan hidrokortison), antileukotrin yang termasuk banyak obat dengan akhiran -kast, dan beberapa obat lainnya yang juga memiliki efek anti inflamasi seperti ketotifen dan pizotifen. Antiradang yang sering digunakan untuk asma ialah antileukotrin, kortikosteroid, pizotifen, dan ketotifen. AINS dan antileukotrin merupakan antiradang non steroid. Namun, AINS tidak bisa digunakan untuk penyakit asma seperti antileukotrin karena dapat menyebabkan asma kambuh. Dalam studi tidak resmi, antileukotrin juga dapat menyembuhkan penyakit-penyakit di sistem saraf pusat.

Referensi[sunting | sunting sumber]