Anggora turki

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Anggora Turki)

Anggora turki

Kucing anggora dua warna.
Nama lain Ankara
Angola[1]
Asal Turki Ankara, Turki
Standar ras
TICA standar
FIFe standar
WCF standar
CFA standar
CCA standar
ACFA/CAA standar
Lainnya LOOF: standar
Kucing domestik (Felis catus)

Anggora turki (Turkish: Ankara kedisi, 'kucing ankara') adalah salah satu ras kucing domestik alami tertua.[2] Ras ini berasal dari Ankara, Turki.[1][3][4][5][6][7] Kucing ini hanya bisa dikembangbiakkan di Turki karena peraturan dari negara asalnya, di Indonesia sendiri kucing anggora ras asli hanya ada beberapa ekor saja[1][4][5] Secara sederhana, ras kucing ini juga dikenal sebagai anggora atau kucing ankara.[2]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Anggora yang berada di Ankara Zoo (Januari 2012).

Asal usul[sunting | sunting sumber]

Anggora adalah ras kucing alami yang sangat tua[7] dan salah satu ras yang tertua di dunia.[2] Berabad-abad lamanya kucing anggora mengalami seleksi alam di daerah pegunungan Ankara. Iklimnya yang sedemikian rupa membuat tubuhnya kuat dan bulunya berkembang menjadi panjang.[2]

Anggora adalah ras kucing yang tidak diketahui dari mana asal terbentuknya. Namun, beberapa teori mengatakan bahwa anggora berasal dari seekor kucing liar dari Asia, yaitu kucing pallas. Akan tetapi, teori ini diragukan[8][9] karena kucing pallas memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan anggora.[2]

Teori lainnya mengatakan anggora berasal dari kucing liar afrika[8][9] yang dijinakkan oleh suku Tatar. Keturunan kucing liar afrika dipercaya dibawa ke Turki oleh para pedagang Mesir pada zaman peradaban Mesir Kuno. Dari kucing-kucing tersebutlah, anggora berkembangbiak melalui seleksi alam dan perkawinan sedarah di daerah pegunungan yang tertutup.[2]

Legenda[sunting | sunting sumber]

Kucing ini di Turki sering dikaitkan dengan beberapa mitos dan legenda.[7]

Salah satu legenda yang amat populer adalah kucing anggora milik Nabi Muhammad SAW. Dikisahkan, Muezza sedang tertidur lelap di atas jubahnya. Ketika nabi akan bergegas untuk salat, beliau tidak ingin mengganggu kucingnya, sehingga kemudian memotong sebagian jubahnya.[10][2]

Legenda lainnya mempercayai bahwa kucing-kucing dapat membawa harapan. Jika seseorang memiliki keinginan yang kuat, dia harus memangku seekor kucing dan membisikkan keinginannya ke telinga si kucing. Kemudian, dia harus membelai kucing itu dan jika kucing itu menyukainya, maka keinginannya akan segera terwujud.[10]

Beberapa orang Turki juga mempercayai bahwa Mustafa Kemal Atatürk, pendiri Republik Turki, akan dilahirkan kembali suatu hari dalam bentuk seekor anggora putih dengan satu warna biru dan satu mata emas.[10][2] Itulah alasannya mengapa kucing dengan bermata ganjil sangat dihormati di Turki.[10]

Kepopuleran[sunting | sunting sumber]

Kemungkinan anggora telah ada di Eropa sejak zaman Perang Salib. Pada saat itu, tentara-tentara Perang Salib pernah membawa kucing berbulu panjang ketika kembali ke Eropa. Pada abad ke-15, kucing-kucing anggora pernah dibawa dari Turki ke Eropa oleh beberapa wisatawan untuk dikembangbiakkan di Prancis dan Inggris, sehingga kucing anggora cukup populer pada abad Renaisans.[2]

Pada abad ke-16, seorang sarjana Prancis, Nicolas-Claude Fabri de Peiresc membawa beberapa ekor anggora bersamanya dari Ankara ke Prancis. Dia kemudian mulai mengembangbiakkan kucing tersebut dan memberikan anak-anak kucingnya kepada para bangsawan sebagai hadiah dan kehormatan, salah satunya kepada Kardinal Richelieu.[2] Pada abad itu juga, anggora pertama kalinya dijual kepada orang-orang kaya di Prancis dan Inggris oleh Sultan Turki.[7] Anggora semakin dikenal di Eropa ketika raja Louis XV dan Maria Antonia memelihara seekor anggora.[11][2] Ada sebuah kisah yang menceritakan bahwa Maria Antonia sangat mencintai kucing anggoranya, sehingga ia mengirim kucingnya melalui sebuah kapal—yang juga digunakannya untuk pelariannya—ke Amerika Serikat pada masa Revolusi Prancis.[2]

Pada tahun 1620, seorang penjelajah Asia berkebangsaan Italia, Pietro della Valle mendarat di Turki dan kemudian kembali ke Roma dengan membawa 7 pasang kucing anggora. Ia kemudian memberikan kucing-kucing tersebut kepada para bangsawan Romawi.[12]

Pada abad ke-18, banyak orang yang salah mengenai kucing anggora. Ketika itu, setiap kucing berbulu panjang di Persia disebut sebagai ras kucing anggora. Padahal kucing-kucing tersebut merupakan kucing ras persia. Pada waktu itu, banyak sekali kucing berbulu panjang di sekitar kota Angora (sekarang Ankara) dan sekitar daerah Persia (sekarang Iran). Pada waktu itu juga, tidak ada sama sekali perbedaan antara kucing berbulu panjang yang hidup di Angora dengan yang di Persia.[3][11]

Ketika banyak pedagang Eropa yang berbisnis di timur tengah, kucing-kucing yang berasal dari Turki dan Persia semakin banyak di impor ke Eropa. Kelompok kucing berbulu panjang sangat populer ketika kontes kucing mulai diadakan di Inggris pada tahun 1870. Sejak adanya kontes kucing itu, sifat-sifat genetik antara ras persia dengan ras anggora mulai berkembang menjadi lebih murni dan spesifik.[11]

Pada tahun 1917,[2] pemerintahan Turki bekerja sama dengan Kebun Binatang Ankara (atau Ankara Zoo) untuk melakukan program pengembangbiakan terhadap kucing anggora. Tujuan dari program ini adalah untuk melindungi dan melestarikan kucing ras anggora putih murni dengan mata ganjil. Program tersebut hingga saat ini masih berjalan.[2]

Pada tahun 1954, anggora pertama kalinya dijual ke Amerika Serikat[1][5] dan mulai dikembangkan dengan pesat pada tahun 1960-an di Amerika Serikat,[13] Skandinavia, dan Britania Raya.[2]

Orang-orang Turki sangat menghargai kucing anggora, sehingga ketika itu untuk mendapatkan seekor anggora saja dari Kebun Binatang Ankara sangat sulit. Namun pada tahun 1962, seorang istri dari Kolonel Angkatan Darat Walter Hibah yang tinggal di Turki bernama Liesa F. Grant berhasil mengimpor sepasang anggora dari kebun binatang tersebut ke Amerika Serikat.[14]

Pengakuan internasional[sunting | sunting sumber]

Anggora dengan warna bulu putih pertama kali diakui pada tahun 1968 oleh organisasi pendaftar kucing bernama Cat Fanciers' Association (CFA). Karena sudah diakui, maka sejak tahun 1970 telah diselenggarakan sebuah kontes kucing anggora tahunan. Selanjutnya pada tahun 1976, anggora mendapatkan kelas baru di CFA, yaitu kelas kejuaraan.[1][5] Namun pada tahun 1978, hanya anggora berwarna putih murni saja yang diakui.[8][9] Anggora juga telah diakui oleh FIFe pada tahun 1993 dan hingga kini telah diakui oleh banyak organisasi pendaftar kucing.

Deskripsi[sunting | sunting sumber]

Anggora dengan mata ganjil.

Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Anggora adalah kucing dengan ciri khas berbulu panjang yang indah.[2] Anggora memiliki tubuh yang sedang dengan badan berotot[2] yang panjang, ramping, langsing dan elegan. Anggora memiliki hidung yang panjang, kepala yang berbentuk segitiga, serta telinga yang panjang, lebar, dan berbentuk segitiga. Kakinya panjang dan tinggi serta ekornya panjang serta mengembang.[1][3][5][11]

Anggora yang paling disukai adalah anggora putih dengan ciri khas warna matanya yang ganjil.[15]

Warna[sunting | sunting sumber]

Semua warna pada anggora diakui oleh LOOF (Livre Officiel des Origines Félines) dan juga FIFe, kecuali warna ungu, kayu manis, titik warna, cokelat, sepia, dan cerpelai. Beberapa pendaftaran kucing juga ada yang mengakui titik warna.

Keragaman warna pada anggora turki adalah sebagai berikut.

Kepribadian[sunting | sunting sumber]

Anggora adalah kucing yang aktif,[15] berisik,[1][4][5] senang bermain,[15] energik, dan penurut.[4] Anggora adalah kucing yang senang masuk dalam kegiatan orang-orang[15] dan merupakan kucing yang setia serta senang berinteraksi dengan manusia.[4] Anggora adalah kucing yang cerdas dengan rasa ingin tahunya yang tinggi. Kucing ini mudah dilatih, mudah beradaptasi, dan ramah dengan manusia serta hewan peliharaan lainnya.[1][4][5]

Anggora akan sedih jika dikurung atau ditinggal sendirian di dalam rumah. Kucing ini akan marah jika dipegang terlalu lama dalam satu waktu. Anggora lebih senang duduk di lantai di sekitar pemiliknya. Anggora akan selalu mengawasi keadaan sekelilingnya. Anggora biasanya senang mencari tempat yang tinggi di rumah untuk dinaiki, seperti rak buku dan lemari.[1][5][15]

Standar ras[sunting | sunting sumber]

Anggora betina yang standar.

Anggora yang standar memiliki warna solid (polos), seperti warna putih. Badan jantan anggora harus lebih besar dari yang betina. Tubuhnya harus panjang dengan bagian belakang sedikit lebih tinggi daripada bagian depan. Struktur tulang harus baik. Bulunya harus halus dan berukuran sedang dengan kecenderungan meringkuk. Bulunya harus panjang dan lebar pada bagian leher. Kepalanya lebar dibagian atas dengan dagu yang lancip. Telinganya lebar dibagian dasar, lancip dibagian atas, dan tegak. Matanya sedikit miring ke atas dan berbentuk almond. Warna mata harus kuning, bermata ganjil, atau biru. Ekornya harus panjang.[7]

Perawatan[sunting | sunting sumber]

Anggora adalah kucing yang menyukai kebersihan, sehingga mereka harus dimandikan secara rutin dan kandangnya harus bersih. Anggora memiliki bulu yang panjang, sehingga membutuhkan perawatan lebih dengan cara menyisir bulunya setiap hari. Dengan menjaga kebersihannya, anggora dapat terhindar dari berbagai penyakit.[16][17]

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Anggora adalah ras kucing alami, sehingga mereka adalah kucing yang kuat dan tidak memiliki masalah kesehatan tertentu. Namun, ada beberapa penyakit yang sering menyerang anggora, yaitu diantaranya tuli, limfoma, kardiomiopati hipertrofik, ataksia, dan dislokasi tempurung lutut.[18] Seperti pada kucing umumnya, harapan hidupnya dapat mencapai 15 tahun atau bahkan lebih.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h i (Indonesia) Kucing Angora/Anggora/Angola (Turkish Angora, Ankara Kedisi). www.kucing.biz. Diakses 28 Agustus 2014.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r (Inggris) Turkish Angora Cats - The Elegant Explorer Ballerinas. www.cat-breeds-info.com. Diakses 13 Oktober 2017.
  3. ^ a b c (Indonesia) Angora, Turkish Angora. www.kucingkita.com. Diakses 14 Mei 2014.
  4. ^ a b c d e f (Indonesia) Kucing Anggora Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine.. www.tazesirucats.com. Diakses 28 Agustus 2014.
  5. ^ a b c d e f g h (Indonesia) Mengenal Kucing Anggora. rajapetshop.com. Diakses 28 Agustus 2014.
  6. ^ (Inggris) About the Turkish Angora. turkishangora.org. Diakses 7 September 2014.
  7. ^ a b c d e (Inggris) Turkish Angora Diarsipkan 2017-06-20 di Wayback Machine.. vangoran.se. Diakses 7 September 2014.
  8. ^ a b c (Indonesia) Kucing Anggora Turki Diarsipkan 2017-06-11 di Wayback Machine.. www.hewankesayangan.com. Diakses 27 September 2014.
  9. ^ a b c (Indonesia) Turkish Angora Cats. www.petmd.com. Diakses 27 September 2014.
  10. ^ a b c d (Inggris) Turkish legends and special features... Diarsipkan 2017-10-13 di Wayback Machine.. www.erkr.de. Diakses 13 Oktober 2017.
  11. ^ a b c d (Indonesia) Kucing Anggora Diarsipkan 2014-07-20 di Wayback Machine.. www.kucing7.com. Diakses 14 Mei 2014.
  12. ^ Authors, Various (28 Januari 2016). My Cat. Edizioni R.E.I. hlm. 43. ISBN 978-2-37297-1515. 
  13. ^ (Indonesia) Lihat Foto Kucing Anggora Dan Tambah Wawasan Tentang Anggora Diarsipkan 2017-10-13 di Wayback Machine.. peliharahewan.com. Diakses 13 Oktober 2017.
  14. ^ (Inggris) Turkish Angora Cat. www.petfinder.com. Diakses 27 September 2014.
  15. ^ a b c d e (Indonesia) Kucing Anggora Diarsipkan 2014-05-28 di Wayback Machine.. www.pakar.info. Diakses 14 Mei 2014.
  16. ^ (Indonesia) Kucing angora harga cara merawat dan foto lucu kucing angora Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.. carakata.org. Diakses 7 September 2014.
  17. ^ (Indonesia) Beberapa Tips Cara Merawat Kucing Anggora Yang Benar Diarsipkan 2017-10-13 di Wayback Machine.. myseofighter.com. Diakses 7 September 2014.
  18. ^ (Indonesia) 5 Penyakit yang Sering Ditemukan pada Kucing Angora Turki. www.amazine.co. Diakses 27 September 2014.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]