Andi Malewa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Andi Malewa

Andi Malewa (lahir 6 Januari 1982) adalah aktivis sosial dan praktisi musik jalanan Indonesia. Ia menjadi terkenal karena gerakan sosialnya di Institut Musik Jalanan yang membina musisi-musisi jalanan Indonesia. Andi Malewa memulai aktivitas sosialnya dengan membangun sebuah Rumah Baca gratis di Terminal Depok, yang juga merupakan rumah baca pertama yang berani berdiri di sebuah terminal bus.

Tanggal 13 Mei 2015, Andi Malewa mendeklarasikan dirinya sebagai Calon Wakil Wali kota Depok, mendampingi Emil Dardak dalam Pilkada Depok melalui jalur independen.[1]

Masa Kecil dan Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Andi Malewa lahir dari pasangan Drs, Burhan Malewa dan Anditrisminingsih Baso, di Kota Makassar. Ia mengikuti pendidikan dasar di SD Negeri Teladan 25, di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Ia kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 4 Palu, lalu SMA Negeri 2 Makassar dan lulus tahun pada tahun 2000.

Selepas SMA, Andi Malewa memutuskan untuk merantau ke Jakarta dan bekerja menjadi buruh pabrik. Berbagai jenis pekerjaan ia jalani hingga mengadu nasib di jalanan selama 6 tahun. Sempat malang melintang dalam kerasnya Jalanan Ibukota, Andi melihat begitu banyak kesenjangan dan ketidakadilan yang terjadi. Ia kerap menuangkan semua keresahannya itu melalui tulisan-tulisan kritis di media lokal.

Tahun 2007, ia mendapatkan tawaran dari seseorang untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang universitas. Andi Malewa menempuh Sarjana di Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jakarta jurusan Teknik Informatika. Kepercayaan ini ia tuntaskan dengan baik, Andi Malewa lulus dengan predikat sebagai lulusan terbaik ke-3.

Selepas kuliah, Andi Malewa memutuskan untuk kembali ke Jalanan. Ia kemudian menyulap sebuah bekas ruangan yang kerap digunakan sebagai tempat judi dan pesta miras menjadi perpustakaan gratis di Terminal Depok. Buku-buku didapatkan dari sumbangan teman-teman dan kerabatnya melalui sosial media.

Tidak hanya bergerak di literasi saja, rumah baca tersebut juga aktif melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan kesehatan, khususnya sosialisasi dan pencegahan HIV/AIDS.[2]

Memulai kegiatan sosial Rumah Baca Panter[sunting | sunting sumber]

Setelah lulus, ia meminta izin kepada orang tua asuhnya untuk bisa memilih jalan hidup sendiri. Yang terpikir olehnya adalah membuat rumah baca dengan menyulap bekas ruangan judi dan minuman keras menjadi Rumah Baca Panter. Rumah baca ini dimulai pada tahun 2007 dan diresmikan pada 2011[3] Buku-buku didapatkan dari sumbangan teman-teman dan kerabat. Dengan segera Rumah Baca Panter membesar dan dikunjungi anak-anak jalanan dari Kota Depok. Pemabuk yang awalnya bertahan di sudut rumah baca, perlahan menghilang karena risi.[2] Setelah rumah baca tersebut digusur tahun 2014, berganti menjadi Humanioract yang bergerak di bidang kemanusiaan, edutainment, kesehatan, dan pencegahan HIV/AIDS.

Bisnis sosial[sunting | sunting sumber]

Belum puas sekadar mendirikan rumah baca, Andi Malewa mendirikan Kedai Ekspresi, yang sebenarnya konsep utamanya bukanlah untuk makan minum, tetapi mengakomodasi rekaman dan pertunjukan musik anak-anak jalanan. Kedai Ekspresi ini dilengkapi studio rekaman, ratusan buku bacaan dari Rumah Baca Panter, dan panggung pertunjukan.[4]

Institut Musik Jalanan[sunting | sunting sumber]

Aktivitas pemusik jalanan di Institut Musik Jalanan

Institut Musik Jalanan adalah wadah yang didirikan oleh Andi Malewa bersama teman-temannya, Iksan Skuter dan Frysto Gurning sebagai wadah musisi jalanan untuk berekspresi dan berkarya.

Gerakan ini mendorong musisi-musisi jalanan untuk naik kelas. Bernaung dibawah payung hukum Yayasan Musik Jalanan Nusantara, IMJ lahir sebagai jawaban atas stigma buruk yang selama ini disematkan bagi para pengamen/musisi jalanan. Berdiri sejak tahun 2014 di Kota Depok Jawa Barat, hingga hari ini IMJ telah berhasil merilis 4 buah album musik yang berisi karya-karya musisi jalanan dari berbagai daerah se-Indonesia. Tidak hanya album fisik, IMJ bahkan melakukan penjualan album digital melalui store-store musik dunia.

Sejak tahun 2014, IMJ secara aktif memperjuangkan lisensi bagi musisi jalanan untuk dapat mengakses ruang publik sebagai ruang berekspresi yang diberi nama SUPERCARD (Support Performer Card). Saat ini IMJ menaungi 400 orang musisi jalanan berlisensi dimana 60 orang diantaranya adalah musisi jalanan tunanetra. Mereka tersebar di kota Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi, Cikampek, Karawang, Cirebon, Bandung, Garut, Ambarawa, Salatiga, Semarang dan Yogyakarta.

Satu persatu tujuan IMJ akhirnya membuahkan hasil, musisi-musisi jalanan IMJ kini tidak lagi mengamen di jalanan. Setiap hari mereka aktif menghibur masyarakat di area-area publik Jabodetabek, seperti area mall, Stasiun MRT Jakarta, ruang publik M Bloc Space & Thamrin 10, kawasan Pecinan Semawis kota Semarang.

Tahun 2019, IMJ bekerjasama dengan perusahaan fintech Gopay Indonesia. Bersama Gopay, IMJ membuat sistem apresiasi non tunai dengan menggunakan scan QR Code. Terobosan ini membuka kesempatan baru bagi para pengamen untuk dapat mengamen secara online melalui platform media sosialnya masing-masing. Langkah ini menjadikan IMJ sebagai inisiator apresiasi non tunai/ngamen online pertama di Asia Tenggara, dan menjadi negara ke tiga di dunia yang menjalankan sistem ini setelah Guangzhou dan Inggris. Penerapan sistem ngamen dengan non tunai ini bisa dengan mudah kita temui misalnya di kawasan Malioboro, dimana hampir semua musisi jalanannya sudah dapat menerima apresiasi melalui teknologi scan QR Code.[5][6]

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Ia menikah dengan Shinta Anggraini dan memiliki dua anak, Andi Adeeva Malewa dan Andi Annasya Ramadhani Malewa

Penghargaan dan Pencapaian[sunting | sunting sumber]

  • Atlet Kejurda Taekwondo, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah - 1994
  • Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah SMU Se Sulawesi Selatan - 2000
  • People and Inspiration Berita Satu Award, 2022
  • Inisiator Festival Musik Bhayangkara bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2022. FMB merupakan festival musik jalanan pertama yang diselenggarakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke 76.
  • Inisiator Festival Suara Musik Jalanan 2022 bersama TVRI dan Menteri Perhubungan R.I Budi Karya Sumadi. Festival suara musik jalanan merupakan ajang festival musik jalanan skala nasional dan menjadi ruang kurasi musik jalanan untuk dapat mengakses ruang ekspresi di berbagai sarana transportasi publik yang menjadi kewenangan Kemenhub.
  • Ten Most Helpful People Smartfren Community of Indonesia - 2012
  • Cahaya dari Timur Award kategori People Music Empowerment- 2014
  • Nominator Kick Andy Heroes - 2016
  • Bukalapak Award 2017
  • Tokoh pelopor pemberdayaan masyarakat Jawa Barat, 2017
  • Bersama Gopay Indonesia, meluncurkan sistem apresiasi non tunai pertama di Asia Tenggara, yang ke tiga di Dunia setelah China dan Inggris, 2019.

Referensi[sunting | sunting sumber]