Amsal 23

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Amsal 23
Kitab Amsal lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab Amsal
KategoriKetuvim
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
20

Amsal 23 (disingkat Ams 23) adalah bagian dari Kitab Amsal dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1][2]

Teks[sunting | sunting sumber]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Ayat 4[sunting | sunting sumber]

Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.[4]

Perintah ini diulangi dalam Perjanjian Baru (Matius 6:19; 1 Timotius 6:9–11; Ibrani 13:5).[5]

Ayat 17[sunting | sunting sumber]

Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa.[6]

Ayat 30[sunting | sunting sumber]

Yakni mereka yang duduk dengan anggur sampai jauh malam, mereka yang datang mengecap anggur campuran.[7]

Ayat-ayat Amsal 23:29–35 berisi perintah yang jelas di dalam pengembangan penyataan Allah yang dengan nyata melarang semua umat-Nya menginginkan dan meminum anggur yang difermentasi (lihat Amsal 23:31 berikutnya). Di sini Allah mengajar mengenai minuman beralkohol dan pengaruhnya yang merusak.[5]

Ayat 31-32[sunting | sunting sumber]

Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya, dan mengilau dalam cawan, yang mengalir masuk dengan nikmat, 32tetapi kemudian memagut seperti ular, dan menyemburkan bisa seperti beludak.[8]

Ayat-ayat ini memperingatkan akan bahaya anggur (bahasa Ibrani: yayin) ketika sudah dalam tahap fermentasi; jadi, yayin yang dibicarakan dalam perikop ini harus dibedakan dari yayin yang tidak difermentasi (lihat Yesaya 16:10; Fermentasi adalah proses di mana unsur gula dalam sari anggur berubah menjadi alkohol dan karbon dioksida).

  • 1) Kata "melihat" (bahasa Ibrani: ra'ah) adalah kata umum yang artinya "memandang, memperhatikan" (bandingkan Kejadian 27:1); ra'ah dapat digunakan dengan arti "memilih", yang memberikan kesan bahwa anggur yang difermentasi tidak boleh dipandang dengan keinginan. Allah memerintahkan umat-Nya untuk bahkan tidak memikirkan tentang meminum anggur yang difermentasi; tidak ada peluang untuk minum dalam jumlah sedikit sekalipun.
  • 2) Kata sifat "merah" (bahasa Ibrani: 'adem) artinya "kemerah-merahan, merah jambu". Menurut Lexicon Gesenius kata ini mengacu kepada "kilauan" anggur di dalam cawan, yaitu hasil fermentasi.

Allah memerintahkan umat-Nya untuk tidak melihat kepada anggur ketika sudah merah karena anggur yang difermentasi membinasakan seorang bagaikan ular dan meracuninya seperti ular tedung. Dampak alkohol itu kejam dan merusak; termasuk mata yang merah, pandangan yang kabur, pikiran yang kacau, dan ucapan yang menantang dan memperdayakan (ayat Ams 23:29,33). Meminum alkohol berarti membuka kehidupan seseorang kepada kemabukan (Amsal 23:34), bencana, kesusahan, kekerasan, persengketaan, kerusakan jasmaniah (Amsal 23:29,35), dan kecanduan (Amsal 23:35; Roma 14:21).[5]

Ayat 35[sunting | sunting sumber]

Engkau akan berkata: "Orang memukul aku, tetapi aku tidak merasa sakit. Orang memalu aku, tetapi tidak kurasa. Bilakah aku siuman? Aku akan mencari anggur lagi."[9]

Ayat ini melukiskan dampak kecanduan anggur yang difermentasi. Sering kali seorang yang telah minum akan terus mencari lagi sehingga kebiasaan minum itu tidak terkendali lagi. Itulah sebabnya Allah mengatakan, "Jangan melihat kepada anggur." Orang percaya tidak boleh meminum, atau bahkan berpikir untuk minum minuman yang memabukkan. Perintah ini berdasarkan norma dan berlaku bagi umat Allah dewasa ini. Orang tidak boleh menerangkan ajaran Allah dalam Amsal 23:29-35 hanya dengan logika dan menganggapnya tidak mutlak sehingga menjadi tidak berlaku bagi orang Kristen zaman modern. Waspadalah terhadap mereka yang menafsirkan ulang ayat Amsal 23:31 sehingga berarti, "melihat anggur dengan penguasaan diri dan menahan diri ketika berkilauan di dalam cawan."[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  2. ^ (Indonesia) WS Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, sastra dan nubuatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.
  3. ^ Amsal 10:1
  4. ^ Amsal 23:4
  5. ^ a b c d The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  6. ^ Amsal 23:17
  7. ^ Amsal 23:30
  8. ^ Amsal 23:31–32
  9. ^ Amsal 23:35

Pranala luar[sunting | sunting sumber]