Albert Bandura

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Albert Bandura
Lahir(1925-12-04)4 Desember 1925
Mundare, Alberta, Kanada
Meninggal26 Juli 2021(2021-07-26) (umur 95)
Stanford, California, Amerika Serikat
KebangsaanKanada/Amerika Serikat
AlmamaterUniversity of British Columbia
Universitas Iowa
Karier ilmiah
BidangPsikologi
InstitusiUniversitas Stanford

Albert Bandura (4 Desember 1925 – 26 Juli 2021) adalah seorang psikolog[1] dan penggagas teori kognitif sosial.[2] Ia terkenal dengan eksperimen "Boneka Bobo[3]" yaitu pembelajaran bisa diperoleh dari mencontoh suatu tindakan.

Bandura tumbuh di sebuah kota kecil dan sekolah di sekolah menengah umum yang hanya memiliki 20 orang murid. Bandura mendapat gelar diploma dari Universitas British Columbia dan gelar kesarjanaan psikologi dari Universitas Iowa. Di Iowa dia belajar bersama Robert Sears, salah satu perintis teori belajar sosial. Pada tahun 1953, Bandura bergabung dengan Fakultas Psikologi Universitas Stanford dan berkarya di sana sampai pensiun. Pada tahun 1974 dia menjabat presiden Asosiasi Psikologi Amerika (APA). Murid-murid menjulukinya generalis modern, seorang pria dengan pengetahuan sangat luas di banyak bidang ilmu.[4]

Pendidikan dan karier[sunting | sunting sumber]

Albert Bandura menerima gelar sarjana muda di bidang psikologi dari Universitas British Columbia pada tahun 1949.[1][5] Ia melanjutkan studi ke Universitas Iowa dan meraih gelar Ph.D pada tahun 1952.[1][5] Pada tahun 1953, ia mulai mengajar di Universitas Stanford. Hingga saat ini, ia masih mengajar di Universitas Stanford.[1]

Hasil penelitian[sunting | sunting sumber]

Perilaku manusia[sunting | sunting sumber]

Bandura meneliti beberapa kasus, salah satunya ialah kenakalan remaja.[1] Menurutnya, lingkungan membentuk perilaku dan perilaku membentuk lingkungan.[1] Konsep ini disebut determinisme resiprokal, yaitu proses di mana dunia dan perilaku seseorang saling memengaruhi.[1] Selain itu, ia melihat bahwa kepribadian merupakan hasil dari interaksi tiga hal, yakni lingkungan, perilaku, dan proses psikologi seseorang.[1] Proses psikologis ini berisi kemampuan untuk menyelaraskan berbagai citra dalam pikiran dan bahasa.[1]

Dalam teorinya, Bandura menekankan dua hal penting yang sangat memengaruhi perilaku manusia yaitu pembelajaran observasional yang lebih dikenal dengan teori pembelajaran sosial dan regulasi diri.[1] Beberapa tahapan yang terjadi dalam proses modeling:[1]

  1. Atensi (perhatian)
  2. Retensi (ingatan)
  3. Reproduksi
  4. Motivasi

Jenis-jenis motivasi[sunting | sunting sumber]

Menurut Bandura, ada beberapa jenis motivasi yaitu:[1]

  • Dorongan masa lalu, yaitu dorongan-dorongan sebagaimana yang dimaksud kaum behavioris tradisional.
  • Dorongan yang dijanjikan (insentif) yaitu yang bisa kita bayangkan.
  • Dorongan-dorongan yang kentara yaitu seperti melihat atau teringat akan model-model yang patut ditiru.

Regulasi diri (kemampuan mengontrol perilaku sendiri) adalah salah satu dari sekian penggerak utama kepribadian manusia. Tiga tahap yang terjadi dalam proses regulasi diri yakni:[1]

  1. Pengamatan diri yakni melihat diri sendiri beserta perilakunya serta terus mengawasi,
  2. Penilaian yakni membandingkan apa yang dilihat pada diri dan perilaku dengan standar ukuran tertentu,
  3. Respons diri yakni proses memberi imbalan pada diri sendiri setelah berhasil melakukan penilaian sebagai respons terhadap diri sendiri

Bagi mereka yang memiliki konsep diri yang buruk, Bandura memberikan saran untuk memperbaikinya yakni:[1]

  1. Pengamatan diri
  2. Memperhatikan standar ukuran
  3. Memperhatikan respons diri

Proses pembelajaran[sunting | sunting sumber]

Proses pembelajaran menurut teori Bandura terjadi dalam tiga komponen (unsur), yaitu perilaku model (contoh), pengaruh perilaku model, dan proses internal pelajar. Jadi, individu melakukan pembelajaran dengan proses mengenal perilaku model (perilaku yang akan ditiru), kemudian mempertimbangkan dan memutuskan untuk meniru sehingga menjadi perilakunya sendiri. Perilaku model adalah berbagai perilaku yang dikenal di lingkungannya. Apabila bersesuaian dengan keadaan dirinya (minat, pengalaman, cita-cita, tujuan, dan sebagainya), perilaku itu akan ditiru.[6]

Kematian[sunting | sunting sumber]

Bandura meninggal dunia akibat gagal jantung pada usia 95 tahun di rumahnya yang terletak di Stanford.[7]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n (Indonesia) C. George Boeree. 2008. Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia. Yogyakarta: Prismasophie. Hlm. 240
  2. ^ "Albert Bandura | Biography, Theory, Experiment, & Facts". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-05. 
  3. ^ "Bobo doll experiment | Description, Methodology, Results, & Facts". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-05. 
  4. ^ Crain 2007, hlm. 302.
  5. ^ a b (Inggris) David G. Benner. 1985. Baker Encyclopedia of Psychology. Grand Rapids: Baker Book House. Hlm. 98
  6. ^ Surya 2004, hlm. 44.
  7. ^ "Albert Bandura, Leading Psychologist of Aggression, Dies at 95". The New York Times. Diakses tanggal July 29, 2021. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

  1. Crain, William (2007). Teori Perkembangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 
  2. Surya, Mohamad (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.