Ahazia (raja Yehuda)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ahazia pada "Promptuarii Iconum Insigniorum "

Ahazia dari Yehuda (Ibrani: אחזיהו, Yunani: Οχοζιας; juga dipanggil Yoahas[1]) adalah raja ke-6 kerajaan Yehuda.[2][3] Putra bungsu dari raja Yoram.[2][3] Ia yang akhirnya menjadi pengganti Yoram sebagai raja ke-6 di Kerajaan Yehuda.[3] Ia diangkat menjadi raja oleh penduduk Yerusalem, sebagai satu-satunya ahli waris yang hidup.[2] Ketidakbijaksanaannya dalam bidang agama selama pemerintahnnya yang hanya 2 tahun, jelas menunjukkan bahwa ia sepenuhnya dikuasai ibunya, Atalya, dan hidup menurut kelakukan keluarga kakeknya, Ahab.[2] Ia mati dibunuh oleh Yehu.[2]

Masa muda[sunting | sunting sumber]

Ketika Ahazia berusia antara 17-20 tahun, orang Filistin dan orang Arab yang tinggal berdekatan dengan orang Etiopia maju menyerang Yehuda, memasukinya dan mengangkut segala harta milik yang terdapat di dalam istana raja sebagai jarahan, juga anak-anak dan isteri-isteri Yoram, sehingga tidak ada seorang anak yang tinggal padanya kecuali Ahazia.[4]

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Ahazia hidup menurut kelakuan keluarga Ahab, karena ibunya, Atalya, cucu Omri, menasihatinya untuk melakukan yang jahat. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sama seperti keluarga Ahab, sebab sesudah ayahnya mati mereka menjadi penasihat-penasihatnya yang mencelakakannya. Atas nasihat mereka pula ia pergi bersama-sama Yoram bin Ahab, raja Israel dan sekaligus saudara ibunya, untuk berperang melawan Hazael, raja Aram, di Ramot-Gilead. Tetapi orang-orang Aram melukai Yoram sehingga Yoram pulang ke Yizreel untuk diobati oleh karena luka-luka yang didapatnya di Rama pada waktu ia berperang melawan Hazael, raja Aram. Dan Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, pergi menjenguk Yoram bin Ahab di Yizreel, karena dia sakit.[5]

Kematian[sunting | sunting sumber]

Pada waktu Ahazia mengunjungi Yoram; saat itu pula datanglah Yehu cucu Nimsi, yang telah diurapi TUHAN, supaya dialah yang melenyapkan keluarga Ahab. Maka keluarlah Yoram, raja Israel, dan Ahazia, raja Yehuda, masing-masing naik keretanya; mereka keluar menemui Yehu, lalu menjumpai dia di kebun Nabot, orang Yizreel itu. Tatkala Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia: "Apakah ini kabar damai, hai Yehu?" Jawabnya: "Bagaimana ada damai, selama sundal dan orang sihir ibumu Izebel begitu banyak!" Segera Yoram berputar dan mau melarikan diri sambil berseru kepada Ahazia: "Itu tipu, Ahazia!" Tetapi Yehu menarik busurnya dengan sepenuh kekuatannya, lalu memanah Yoram di antara kedua bahunya, sehingga anak panah itu menembus jantungnya, maka rebahlah ia di dalam keretanya.[6]

Ketika Ahazia, raja Yehuda, melihat itu, maka iapun melarikan diri ke arah Bet-Hagan, tetapi Yehu mengejarnya sambil berkata: "Panahlah dia juga!" Maka mereka memanah dia di atas keretanya di pendakian ke Gur dekat Yibleam. Sementara Yehu melakukan penghukuman atas keluarga Ahab, ia menjumpai pembesar-pembesar Yehuda dan anak-anak saudara-saudara Ahazia, yang melayani Ahazia. Juga mereka dibunuhnya. Lalu ia mencari Ahazia; Ahazia tertangkap ketika ia bersembunyi di Samaria. Ia dibawa kepada Yehu lalu hendak dibunuh, tetapi Ahazia lari ke Megido dan mati di sana. Para pegawainya mengangkut mayatnya ke Yerusalem, lalu mereka menguburkan dia dalam kuburnya sendiri, di samping nenek moyangnya di kota Daud.[7] Ahazia dikuburkan, karena kata orang: "Dia ini cucu Yosafat, yang mencari TUHAN dengan segenap hatinya." Pada saat kematiannya dari keluarga Ahazia tidak ada lagi yang sanggup memerintah.[8]

Keturunan[sunting | sunting sumber]

Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja dari kaum Yehuda. Tetapi Yosabat, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur. Demikianlah Yosabat, anak perempuan raja Yoram dan isteri imam Yoyada, menyembunyikan putra Ahazia itu terhadap Atalya, sehingga ia tidak dibunuh Atalya. Maka tinggallah Yoas enam tahun lamanya bersama-sama mereka dengan bersembunyi di rumah Allah, sementara Atalya memerintah negeri.[9]

Perhitungan waktu[sunting | sunting sumber]

Ahazia menjadi raja atas Yehuda dalam tahun ke-11[10] sampai tahun ke-12 zaman Yoram, anak Ahab raja Israel. Ia berumur 22 tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri raja Israel.[11]

Menurut tahun Kerajaan Yehuda[sunting | sunting sumber]

Menurut perhitungan waktu pemerintahan raja Asa dan Yosafat, maka tahun-tahun kehidupan Ahazia dapat dihitung sejak berdirinya Kerajaan Yehuda (mulai dari pecahnya Kerajaan Israel).

  • Tahun ke-50 (tahun ke-31 Asa): Setelah Tibni mati, Omri menjadi raja atas Israel di Tirza.[12]
  • Tahun ke-68 (tahun ke-8 Yosafat, Yoram 18 tahun): Ahazia, putra bungsu Yoram dilahirkan[13] oleh Atalya, putri Ahab bin Omri, bagi Yoram.[14]
  • Tahun ke-77 (tahun ke-17 Yosafat, tahun ke-21 Ahab, Ahazia 9 tahun): Ahab mati dan Ahazia putranya menggantikannya menjadi raja di Samaria atas Israel.[15]
  • Tahun ke-78 (tahun ke-18 Yosafat, tahun ke-2 Ahazia raja Israel, Ahazia 10 tahun): Ahazia raja Israel mati dan saudara laki-lakinya, Yoram, anak Ahab, menggantikannya menjadi raja di Samaria atas Israel.[16]
  • Tahun ke-83 (tahun ke-23 Yosafat, tahun ke-5 Yoram raja Israel, Ahazia 15 tahun): Yoram (32 tahun) anak Yosafat menjadi raja bersama ayahnya atas Kerajaan Yehuda.[17]
  • Tahun ke-85 (tahun ke-25 Yosafat, tahun ke-7 Yoram raja Israel, tahun ke-3 Yoram raja Yehuda, Ahazia 17 tahun): Yosafat mati dalam usia 60 tahun, pada saat Yoram (34 tahun) putranya sudah menjabat sebagai raja Yehuda.[18]
  • Tahun ke-88 (tahun ke-10 Yoram raja Israel, tahun ke-6 Yoram raja Yehuda, Ahazia 20 tahun): Yoram raja Yehuda menderita penyakit usus yang menyebabkan kematiannya 2 tahun kemudian.[19]
  • Tahun ke-90 (tahun ke-11 Yoram raja Israel, tahun ke-8 Yoram raja Yehuda):
    • Yoram raja Yehuda mati dalam usia 39 tahun, maka Ahazia (22 tahun) putranya diangkat menjadi raja Yehuda[20] dan dihitung sebagai tahun ke-42 sejak pemerintahan dinasti Omri.[21]
    • Kemudian pada tahun itu juga (tahun ke-12 Yoram raja Israel) Ahazia raja Yehuda dan Yoram raja Israel, pamannya, mati dibunuh Yehu cucu Nimsi,[8]
    • Yehu membasmi penyembahan Baal di Kerajaan Israel lalu menjadi raja Israel.
    • Atalya, istri Yoram raja Yehuda, ibu Ahazia, memerintah atas Kerajaan Yehuda.
    • Yoas, putra Ahazia, dilahirkan oleh Zibya dari Bersyeba dan disembunyikan dari usaha pembunuhan Atalya.[22]

Penemuan arkeologi[sunting | sunting sumber]

  • Pada bulan Juli 1993, ditemukan 3 potongan batu di pintu gerbang kota Tel Dan, di bagian utara Israel. Prasasti batu itu bertuliskan bahasa Aram dari pertengahan abad ke-9 SM yang dibuat oleh raja Hazael (842-805 SM) untuk memperingati kemenangannya. Di situ tertera bahwa Hazael telah mengalahkan "Yoram, anak Ahab, raja Israel" dan "Ahazia, anak Yoram, raja dari rumah Daud" serta menghancurkan kota mereka. Arti penting dari penemuan ini:
  1. Salah satu catatan sejarah tertua mengenai raja-raja Israel dan Yehuda.
  2. Bukti pemerintahan Yoram, raja ke-5 Yehuda, dan anaknya, raja Ahazia.
  3. Bukti pemerintahan Ahab, raja ke-7 Israel, dan anakya, raja Yoram.
  4. Bukti bahwa Daud memang pernah memerintah.
  5. Bukti sejarah kerajaan yang dikuasai oleh keturunan Daud sampai 150 tahun setelah meninggalnya Daud, seperti janji TUHAN.[23]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Ahazia (raja Yehuda)
Cabang kadet Suku Yehuda
memerintah sejaman dengan Raja Israel:Ahazia, Yoram
Meninggal: 841 SM
Gelar
Didahului oleh:
Yoram
Raja Yehuda
841 SM
Diteruskan oleh:
Atalya

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]