Abraham Lincoln

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Abraham Lincoln
Presiden Amerika Serikat Ke-16
Masa jabatan
4 Maret 1861 – 15 April 1865
Wakil PresidenHannibal Hamlin (1861 - 1865); Andrew Johnson (Maret - April 1865)
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat A.S.
dari dapil ke-7 Illinois
Masa jabatan
4 Maret 1847 – 4 Maret 1849
Sebelum
Pendahulu
John Henry
Pengganti
Thomas Harris
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir12 Februari 1809
Hardin County, Kentucky (sekarang di LaRue County)
Meninggal15 April 1865(1865-04-15) (umur 56)
(Dibunuh oleh John Wilkes Booth) Washington, D.C., Amerika Serikat
KebangsaanAmerika
Partai politikWhig, Republik
Suami/istriMary Todd Lincoln
PekerjaanPengacara
Tanda tangan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Abraham Lincoln (12 Februari 1809 – 15 April 1865) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-16, menjabat sejak 4 Maret 1861 hingga terjadi pembunuhannya.[1] Dia memimpin bangsanya keluar dari Perang Saudara Amerika, mempertahankan persatuan bangsa, dan menghapuskan perbudakan. Namun, saat perang telah mendekati akhir, dia menjadi presiden AS pertama yang dibunuh.[butuh rujukan] Sebelum pelantikannya pada tahun 1860 sebagai presiden pertama dari Partai Republik, Lincoln berprofesi sebagai pengacara, anggota legislatif Illinois, anggota DPR Amerika Serikat, dan dua kali gagal dalam pemilihan anggota senat.[2]

Sebagai penentang perbudakan, Lincoln memenangkan pencalonan presiden Amerika Serikat dari Partai Republik pada tahun 1860 dan kemudian terpilih sebagai presiden.[butuh rujukan] Masa pemerintahannya diwarnai dengan kekalahan dari pihak Negara Konfederasi Amerika, yang pro perbudakan, dalam Perang Saudara Amerika.[butuh rujukan] Dia mengeluarkan dekrit yang memerintahkan penghapusan perbudakan melalui Proclamation of Emancipation pada tahun 1863, dan menambahkan Pasal ketiga belas ke dalam UUD AS pada tahun 1865.[3]

Lincoln mengawasi perang secara ketat, termasuk pemilihan panglima perang seperti Ulysses S. Grant.[butuh rujukan] Para ahli sejarah menyimpulkan bahwa Lincoln mengorganisir faksi-faksi dalam Partai Republik dengan baik, membawa tiap pemimpin faksi ke dalam kabinetnya dan memaksa mereka bekerja sama.[butuh rujukan] Lincoln berhasil meredakan ketegangan dengan Inggris menyusul Skandal Trent pada tahun 1861.[butuh rujukan] Di bawah kepemimpinannya pihak Utara berhasil menduduki wilayah Selatan dari awal peperangan.[butuh rujukan] Lincoln kemudian terpilih kembali sebagai presiden AS pada tahun 1864.[butuh rujukan]

Para penentang perang mengkritisi Lincoln karena sikapnya yang menolak berkompromi terhadap perbudakan.[butuh rujukan] Sebaliknya, kaum konservatif dari golongan Republikan Radikal, faksi pro penghapusan perbudakan Partai Republik, mengkritisi Lincoln karena sikapnya yang lambat dalam penghapusan perbudakan.[butuh rujukan] Walaupun terhambat oleh berbagai rintangan, Lincoln berhasil menyatukan opini publik melalui retorika dan pidatonya; pidato terbaiknya adalah Pidato Gettysburg.[butuh rujukan] Mendekati akhir peperangan, Lincoln bersikap moderat terhadap rekonstruksi, yaitu mendambakan persatuan kembali bangsa melalui kebijakan rekonsiliasi yang lunak. Penggantinya, Andrew johnson, juga mendambakan persatuan kembali orang kulit putih, tapi gagal mempertahankan hak para budak yang baru dibebaskan.[butuh rujukan] Lincoln dinilai sebagai presiden AS yang paling hebat sepanjang sejarah Amerika.[4]

Masa kecil

Abraham Lincoln dilahirkan di sebuah gubuk kecil di Kentucky, 12 Februari 1809. Orang tuanya miskin dan tidak berpendidikan.[butuh rujukan] Lincoln sendiri hanya mengecap pendidikan selama kira-kira setahun, tetapi dalam waktu singkat ia dapat membaca, menulis dan berhitung. ketika ia beranjak dewasa ia berusaha keras untuk menambah pengetahuannya.[butuh rujukan] Ia menggunakan sebaik-baiknya semua buku yang dapat dibacanya, akhirnya ia berhasil menjadi ahli hukum pada usia 28 tahun.[5]

Sebelum menjabat presiden

Ketika muda, Abraham Lincoln bekerja dalam berbagai bidang hukum. Ia pernah bekerja sebagai pembelah kayu pagar, menjadi tentara, menjadi kelasi di kapal-kapal sungai, juru tulis, mengurus kedai, kepala kantor pos, dan akhirnya menjadi pengacara.[6]

Ia giat membela hak-hak para budak Afrika.[butuh rujukan] Selama masa jabatannya, ada banyak budak di Selatan dan ia ingin para budak dibebaskan.[butuh rujukan] Orang-orang tidak setuju dengan rencananya, membentuk Persatuan Selatan dan sebuah pasukan untuk berperang melawan pasukan Utara Lincoln pada Perang Utara-Selatan.[butuh rujukan] Pasukannya memenangkan peperangan itu.[7]

Langkah pertamanya memasuki lapangan politik terjadi pada 1832 saat ia berusia 23 tahun.[butuh rujukan] Ketika itu ia berusaha untuk dipilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah negara bagian Illinois, di bagian barat-tengah Amerika. Namun ia kalah pemilihan, dua tahun kemudan ia berusaha kembali dan menang.[butuh rujukan] Setelah itu,ia dipilih tiga kali berturut-turut setelahnya.[8]

Masa kepresidenan

Di tahun 1847, saat ia berusia 38 tahun, ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika.[9] Abraham Lincoln menjadi terkenal di seluruh negara sebagai orang politik, akibat perdebatannya dengan Stephen A. Douglas dalam kampanye pemilihan Senator Amerika tahun 1858.[butuh rujukan] Sekalipun ia kalah dalam pemilihan senator, partai Republik memilihnya menjadi calon presiden dalam pemilihan tahun 1860.[butuh rujukan] Saat itu Amerika Serikat hampir terpecah belah akibat masalah perbudakan.[10]

6 November 1860, Lincoln menjadi Presiden Amerika Serikat ke-16 dan sebulan kemudian, perang saudara Amerika antara negara-negara bagian di Utara dan negara-negara bagian di Selatan pecah.[butuh rujukan] Walaupun ia membenci perang, Presiden Lincoln menerimanya sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkan persatuan negara. [butuh rujukan]

Pada pertengahan perang saudara, Presiden Abraham Lincoln mengeluarkan Proklamasi Pembebasan yang mengubah hajat hidup orang banyak di Amerika.[butuh rujukan] Proklamasi itu menyatakan semua budak belian di negara-negara bagian ataupun daerah-daerah negara-negara bagian yang melawan Amerika Serikat akan bebas mulai 1 Januari 1863.[butuh rujukan] Proklamasi itu mencetuskan semangat semua orang yang memperjuangkan kebebasan, dan menjadi pendorong ke arah penghapusan perbudakan di seluruh Amerika Serikat.[11]

Presiden Abraham Lincoln dipilih kembali pada 1864, di tengah-tengah kemenangan-kemenangan militer Amerika Serikat menuju berakhirnya Perang Saudara.[butuh rujukan] Dalam merencanakan perdamaian Presiden Abraham Lincoln bersifat fleksibel dan bermurah hati.[butuh rujukan] Ia mengajak orang-orang selatan yang memberontak untuk meletakkan senjata dan kembali ke Amerika Serikat.[butuh rujukan] Semangat menjadi pedomannya jelas serupa dengan semangat pidato pelantikannya yang kedua.[butuh rujukan] Kalimat ini terukir di salah satu dinding tugu peringatan Lincoln (Lincoln Memorial) di Washington DC yang berbunyi[12];

[butuh rujukan]

Presiden Lincoln tertembak di teater Ford, Washington, Amerika Serikat, pada 14 April 1865 dan meninggal keesokan harinya tanggal 15 April 1865 pada usia 56 tahun.[butuh rujukan] Pembunuhnya, John Wilkes Booth adalah pemain sandiwara yang memiliki gangguan jiwa, ia juga salah seorang pendukung Konfederasi yang menentang diserahkannya tentara Konfederasi kepada pemerintah setelah berakhirnya perang saudara.[13]

Presiden Lincoln dimakamkan di Springfield, AS dan dikenang Amerika dan dunia sebagai pejuang demokrasi karena jasa-jasanya.[butuh rujukan]

Referensi

  • Buku Presiden - Presiden Amerika Serikat, diterbitkan oleh Dinas Penerangan dan Kebudayaan Amerika Serikat, Jakarta (2003)

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link GA Templat:Link GA