American-British-Dutch-Australian Command

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari ABDA Command)
Wilayah Operasi ABDAcom

American-British-Dutch-Australian (ABDA) Command, nama kode ABDACOM, adalah komando tinggi berumur pendek untuk semua angkatan Sekutu di Asia Tenggara, pada awal tahun 1942, selama Perang Pasifik dalam Perang Dunia II. Tujuan utama komando ini, dipimpin oleh Jenderal Sir Archibald Percival Wavell, adalah memelihara kendali "Rintangan Melayu" (atau "Rintangan Hindia Belanda"), sebuah garis khayal yang membentang dari Semenanjung Malaya, melalui Singapura dan pulau paling selatan di Hindia Belanda. ABDACOM juga dikenal di lingkaran militer Britania sebagai "South West Pacific Command", meskipun hal itu jangan dikacaukan dengan komando South West Pacific Area yang muncul belakangan (lihat bawa).

Meski hanya ada selama beberapa minggu dan memimpin satu demi satu kekalahan, ABDACOM sungguh menyediakan beberapa pelajaran berharga untuk gabungan komando Sekutu di akhir perang Pasifik.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Usaha untuk mengorganisasi ABDA Command mulai segera setelah perang antara Sekutu dan Jepang yang bermula pada tanggal 7 Desember 1941. Pada tanggal 29 Desember, Winston Churchill mengatakan, telah disetujui bahwa Wavell akan menjadi komandan tinggi.[1] Saat itu Wavell memegang kedudukan Panglima Tertinggi India Britania. Churchill menambahkan:

Menyusul Deklarasi PBB pada tanggal 1 Januari 1942, secara resmi pemerintah Sekutu menunjuk Wavell. Pembentukan ABDACOM berarti Wavell memiliki kendali seremonial atas angkatan yang besar namun kurang tersebar, yang meliputi wilayah dari Burma di barat, Nugini Belanda dan Filipina di timur. Daerah lain, termasuk India Britania dan Hawaii tetap secara resmi di bawah komando terpisah, dan pada praktiknya Jenderal Douglas MacArthur memegang kendali penuh angkatan Sekutu di Filipina. Atas keinginan Wavell, separuh barat Australia Utara (lihat peta) ditambahkan ke area ABDA. Australia lainnya berada di bawah kendali Australia, begitupun Wilayah Nugini.

ABDA ditugasi memegang Rintangan Melayu selama mungkin untuk memelihara kendali Sekutu atas Samudra Hindia dan lautan bagian barat dekat Australia. Ini adalah tugas yang hampir tak memberi harapan, memberi tempat bagi keunggulan Jepang di angkatan laut daerah barat Pasifik. Tugas itu makin sulit dengan penambahan Burma ke wilayah komando; kesulitan mengkoordinasikan tindakan antarangkatan 4 bangsa yang menggunakan peralatan yang berbeda dan tak dilatih bersama; dan prioritas yang berbeda atas pemerintah nasional. Pemimpin Britania terutama tertarik mempertahankan kendali atas Singapura; kapasitas militer Hindia Belanda telah banyak menderita akibat kekalahan Belanda pada tahun 1940, dan pemerintah Belanda berfokus untuk mempertahankan Pulau Jawa; pemerintah Australia amat cenderung kepada perang di Afrika Utara dan Eropa, dan sumber daya militernya yang siap jangkau sedikit, dan; AS mengikat perhatian pada Filipina, yang saat itu merupakan daerah Persemakmuran AS.

Wavell tiba di Singapura, di mana British Far East Command bermarkas, pada tanggal 7 Januari 1942. ABDACOM menyerap komando Britania ini secara keseluruhan. Pada tanggal 15 Januari, Wavell memindahkan markasnya ke Bandung di Jawa dan memegang kendali operasi Sekutu.

Keberhasilan penting pertama angkatan itu di bawah ABDACOM adalah serangan US Navy atas Balikpapan, Borneo pada tanggal 24 Januari, yang merusak 6 kapal pengangkut Jepang, tetapi tak banyak berpengaruh pada mereka yang mencaplok ladang minyak berharga di Borneo.

Pemerintah Australia, Belanda dan Selandia Baru melobi Winston Churchill untuk dewan perang antarpemerintahan Sekutu, dengan tanggung jawab penuh untuk usaha perang Sekutu di Asia dan Pasifik, bermarkas di Washington, D.C. Sebuah Far Eastern Council (kemudian dikenal sebagai Pacific War Council) didirikan di London pada tanggal 9 Februari, dengan dewan staf yang berkorespondensi di Washington. Namun, kuasa-kuasa yang lebih kecil terus mendorong badan yang bermarkas di AS.

Dalam pada itu, kejatuhan yang cepat atas pertahanan Sekutu pada serangan Jepang di Malaya, Singapura, Hindia Belanda, Filipina, dan negeri lain segera membanjiri Rintangan Melayu. Jatuhnya Singapura pada tanggal 15 Februari melepaskan komando ABDA, yang dibubarkan beberapa minggu kemudian.

Wavell mundur sebagai komandan tinggi pada tanggal 25 Februari 1942, mengalihkan kendali Area ABDA ke komandan lokal. Ia juga merekomendasikan pendirian 2 komando Sekutu untuk menggantikan ABDACOM: sebuah komando Pasifik Barat Daya, dan komando bermarkas di India. Untuk menanggulanginya, Wavell telah memegang kendali Burma kepada British India Command dan menduduki kembali jabatannya yang dahulu, sebagai Panglima Tertinggi India.

Menyusul penghancuran AL ABDA utama di bawah Laksamana Muda Karel Doorman, dalam Pertempuran Laut Jawa, antara bulan Februari-Maret 1942, ABDA secara efektif berhenti ada.

Karena Jepang mendekati angkatan Sekutu yang tersisa di Filipina, MacArthur diperintahkan pindah ke Australia. Pada tanggal 17 Maret, pemerintah AS mengangkatnya sebagai Komandan Sekutu Tertinggi di Daerah Pasifik Barat Daya, komando yang memasukkan Australia dan Nugini di samping daerah yang dipegang Jepang. Sisa area geografis Teater Operasi Pasifik tetap di bawah komando Daerah Samudra Pasifik, dipimpin oleh Laksamana Tinggi Chester Nimitz dari US Navy.

Dewan Perang Pasifik yang bersifat antarpemerintahan didirikan di Washington pada tanggal 1 April, tetapi masih tak berguna karena dominasi angkatan AS di Asia dan Pasifik sepanjang perang.

Barangkali kesuksesan utama untuk angkatan ABDA adalah gerakan gerilya di Timor, digerakkan oleh infantri Australia dan Belanda hampir 12 bulan setelah pendaratan Jepang di sana pada tanggal 19 Februari.

Struktur komando resmi[sunting | sunting sumber]

Jenderal Sir Archibald Percival Wavell, Angkatan Darat Britania Raya (BA) — Komandan Tinggi

Angkatan darat

(Secara teknis MacArthur adalah bawahan Wavell, tetapi nyatanya banyak rantai komando yang ditunjukkan di sini dilaksanakan secara independen dari ABDACOM dan/atau hanya ada di atas kertas.)

Angkatan Udara

Angkatan Laut

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  • Morison, S.E. History of United States Naval Operations in World War II. Volume III. The Rising Sun in the Pacific. Little, Brown, and Company, 1948.
  • Willmot, H.P. Empires in the Balance: Japanese and Allied Pacific Strategies to April, 1942. Annapolis: Naval Institute Press, 1982.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Australian Government Historical Documents". 
  2. ^ "persons_dutch_KNIL". www.unithistories.com. Diakses tanggal 2023-07-18.