1 Tawarikh 28

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
1 Tawarikh 28
Kitab Tawarikh (Kitab 1 & 2 Tawarikh) lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab 1 Tawarikh
KategoriKetuvim
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
13

1 Tawarikh 28 (atau I Tawarikh 28, disingkat 1Taw 28) adalah pasal kedua puluh delapan Kitab 1 Tawarikh dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1] Pasal ini berisi riwayat Daud yang menjadi raja atas seluruh Israel, terutama pesan terakhir dari Daud kepada para pembesar dan raja Salomo mengenai pembangunan Bait Suci.[2]

Teks[sunting | sunting sumber]

Waktu[sunting | sunting sumber]

  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada menjelang akhir masa pemerintahan raja Daud setelah bertahta di Yerusalem, sekitar tahun 960 SM.

Struktur[sunting | sunting sumber]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 5[sunting | sunting sumber]

[Daud berkata:] "Dan dari antara anak-anakku sekalian--sebab banyak anak telah dikaruniakan TUHAN kepadaku--Ia telah memilih anakku Salomo untuk duduk di atas takhta pemerintahan TUHAN atas Israel." (TB)[3]

Ayat 8[sunting | sunting sumber]

[Daud berkata:] "Maka sekarang, di depan mata seluruh Israel, jemaah TUHAN, dan dengan didengar Allah kita, aku berkata kepadamu: Peliharalah dan tuntutlah segala perintah TUHAN, Allahmu, supaya kamu tetap menduduki negeri yang baik ini dan mewariskannya sampai selama-lamanya kepada anak-anakmu yang kemudian." (TB)[4]
  • "Kepadamu": merujuk kepada Salomo.
  • "Peliharalah dan tuntutlah segala perintah TUHAN": Syarat untuk mendirikan kerajaan Salomo ialah hidup yang taat dan setia kepada Allah. Pada mulanya Salomo memperhatikan nasihat ayahnya, tetapi kemudian dia meninggalkan Allah (1 Raja–raja 2:4; 11:1).[5]

Ayat 9[sunting | sunting sumber]

[Daud berkata:] "Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya." (TB)[6]

Instruksi Daud kepada Salomo ialah agar Salomo mengenal Allah, melayani, dan mencari Dia "dengan tulus ikhlas dan rela hati".

  1. Mengenal Allah artinya memiliki pemahaman praktis tentang diri dan jalan-jalan-Nya serta hidup dalam persekutuan erat dengan Allah dan firman-Nya (lihat Yohanes 17:3; bandingkan Yohanes 15:4).
  2. Melayani Allah berarti mendambakan kasih karunia, kuasa kerajaan, dan kebenaran-Nya sedemikian rupa sehingga kita senantiasa berdoa untuk kehadiran-Nya yang aktif dalam kehidupan kita dan dengan sungguh-sungguh berusaha menaati kehendak-Nya (lihat Matius 5:6 mengenai lapar dan dahaga akan kebenaran).

Pada mulanya Salomo memperhatikan nasihat ayahnya, tetapi kemudian dia meninggalkan Allah (lihat 1 Raja–raja 2:4; 1 Raja–raja 11:1).[5]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ 1 Tawarikh 28:5
  4. ^ 1 Tawarikh 28:8
  5. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  6. ^ 1 Tawarikh 28:9

Pranala luar[sunting | sunting sumber]